Media
penyimpanan adalah suatu jenis media atau material yang memungkinkan semua data
(informasi audiovisual) yang ada
direkam. Media penyimpanan dapat bertahan dalam beberapa masa seperti pita magnetis yang hingga saat ini masih digunakan dalam
kaset.
Teknologi
rekam saat ini relah demikian maju dengan melibatkan teknologi computer, yakni
dengan melibatkan software maupun hardware system komputerisasi. System
penyimpanan berkapasitas besar (mass
storage) yang masih menggunakan media magnetis (hardisk) yang dapat menyimpan program audiovisual dengan kapasitas
order ratusan gigabyte yang setara
dengan program beberapa minggu siaran. System mass storage digunakan dalam system automasi penyiaran, baik radio maupun
televise sebagai alat rekam yang efisien.
Dengan
perkembangan pesat teknologi komputasi, maka media rekam yang semula berbentuk
materi magnetis sekarang meingkat atau bertambah dengan media optikal. Media
pnyimpanan juga memiliki banyak variasi bentuk dri yang semula pita magnetis open reel, kaset, disket, memory card, sampai berbentuk CD. Dari
masa ke masa, alat perekam tersebut juga berkembang, dari berdimensi segi empat
(cubicle) dalam ukuran diatas 1 meter
kubik sampai berdimensi cubicle dengan
ukuran sisi kurang dari 30-an cm kubik.
Pemutaran
rekaman video ini diilhami dari konsep film gambar bergerak (motion picture film) yang telah ada
sebeumnya (sejak 1889). Bahan rekaman tersebut dinamakan sebagai fil seluloid. Diatas permukaan film ini dilapisi oleh bahan
peka cahaya, yaitu bahan yang akan berubah struktur lapisannya bemerekam
bayangan optic sesuai intensitas cahaya yang mengenainya. Video juga memiliki
konsep yang sama, dimana gambar diletakan ke dalam pita magnetis penyimpana
video. Hanya saja, gambar yang dihasilkan oleh kamera video melalui alur
berbeda dengan gambar yang dihasilkan oleh kamera film.
MENGAPA SINYAL VIDEO TEREKAM
A. Bahan
Magnetis
Bahan
magnetis ini dapat terbuat dari beberapa macam lapisan oksda logam (awalnya
berbentk serbuk). Proses perekaman pada pita magnetis ini dilakukan dengan
jalan memagnetisasi (mempengaruhi dengan variasi medan magnet) lapisan medan
magnetis ini leh satu kepala rekam (record
head). Dengan adanya magnetisasi yang intensitasnya bergantung pada kuat
lemahnya sinyal audiovisual. Sifat magnet yang homogeny ini diubah oleh kuat
lemahnya audiovisual, sehingga mempunyai pola magnet tertentu. Dengan ini
sinyal audiovisual telah terekam pada bahan magnetis yang dimaksud.
Pada saat memutar ulang,
variasipola magnet yang telah terbentuk itu dibaca oleh kepala baca (plyback head) melalui induksi pada playback head sehingga diperoleh hasil rekaman sebelumnya. Tebal pita dan
lapisan magnetis bervariasi nilainya dan bergantung pada keperluannya.
Parameter penentu ketebalan ini (base
material) ialah kecepatan tape berjalan (tape
transport) dan jenis sinyal yang direkam (analog atau digital). Pita
magentis untuk keperluan penyimpanan sinyal digital atau data ukuran ketebalan
umumnya dua kali lebih tebal dari pita magnetis untuk sinyal analog.
B. BAHAN
CD
Compact
Disc yang
dikenal sebagai CD adalah bentuk media penyimpanan optic yang digunakan untuk
menyimpan data digital. Data digital ini disamping merupakan data komputasi
dapat juga merupakan rekaman sinyal audio maupun video digital. Material
penyimpanan pada CD ialah makrolon
polycarbonate yang dibuat oleh Bayer bersama dengan Philips dan PolyGram.
Dalam proses perekaman, sinar
laser yang merupakan representasi data yang akan disimpan akan padam dan
bersinar tergantung pada sinyal data yang masuk. Melalui proses tersebut data
digital sudah dapat terekam pda media optic yaitu kombinasi pit dan land pada track yng terbentuk dan merupakan
representasi sinyal data digital yang direkam.
Dalam proses perekaman, suatu
deretan sinyal informasi digital dikonversika oleh suatu encoder (pengubah
code) menjadi suatu sinyal terkode yang langsung ditumpangkan pada sinyal laser
melalui suatu proses modulasi. Disini terjadi transisi dari besaran listrik ke
besaran optic. Pada saat membaca rekaman yang telah ada, terjadi proses
konversi dari optic ke elektrik tetapi mempunyai proses disegmen optisnya yang
berbeda. Perbedaan ini adalah dipancrkannya sinar laser dengan intensitas tetap
ke alur media rekam mengikutialur yang sama sesuai rekaman.
PERALATAN REKAM
Peralatan rekam tentunya digunakan
untuk merekam sinyal audio dan audiovisual yang selalu dioperasionalkan dalam
satu stasiun penyiaran. Untuk sinyal audio, peralatan rekamnya disebut sebagai audio-recorder atau sound recorder.
A.
PERALATAN REKAM AUDIO
Uraian tentang peralatan rekam
audio ini dimulai pada era 1980-an yang dioperasionalkan di satu stasiun
penyiaran terutama Indonesia. Stasiun penyiara radio saat itu hanya RRI dan
stasiun penyiaran televise hanya TVRI. RRI dan TVRI banyak menggunakan
peralatan yang diadakan melalui proyek pinzaman lunak (softloan) antar pemerintah (inter-government
agreement) dari beberapa negara penyandang dana.
Peralatan rekam yang popular di
era tersebut adalah dari Studer Revox yang salah satu tipenya adalah PR-99.
Menginjak era akhir 1980-an isu digitalisasi mulai digulirkan. Satu persatu
secara terpisah, peralatan tertentu mulai
diprduksi dalam versi digitalnya seperti kamera, video mixer, mass storage. Termasuk juga dibidang perlatan audio
pada alat perekam DAT (Digital Audio Tape
recorder) atau R-DAT (Rotating-head
Digitl Audio Tape recorder).
B. PERALATAN
REKAM VIDEO
Alat rekam video pada hakikatnya
merekam juga snyal audionya atau dapat dikatakan sebagai alat rekam
audiovisual. Munculnya idea lat rekam video untuk penyiaran diilhami oleh
produksi film bergerak yang ditemukan pada 1889. Dari mesin generasi yang
pertama (1956) sampai mesin generasi digital (1990-an sampai sekarang), alat
rekam video menggunakan materi rekam pita magnetis. Generasi pertama masih
memounyai versi monokrom dan analog dengan pita magnetis open reel ukuran 2 inci,
sedangkan generasi yang terakhir sudah merupakan generasi versi color dan digital dengan menggunakan
pita magnetis berbentuk kaset.
Format D2 digitalisasi dilakukan
pada komponen sinyal analognya, yaitu sinyal luminance (komponen sinyal hitam putih), sinyal chrominance biru (Y-B) dan sinyal chrominance merah (Y-R). ketiga komponen
ini dipisahkan lebih dahulu dari sinyal analognya, CCVS (color composite video signal).
OPERASIONAL EDITING
Editing pada pengertian sekarang ini adalah proses
menggbungkan materi satu rekaman dengan materi rekaman yang lain secara
elektronik sehingga peralatan yang digunakan untuk proses ini ialah peralatan
elektronik yang biasa kita kenal dengan sebutan editing machine. Unit editing
machine ini ada yang sudah built-in pada
mesin rekam atau merupakan unit terpisah dari mesin rekam tersebut.
Terdapat dua metode editing dasar yaitu online
editing dan ofline editing. Online
editing merupakan proses editing yang dilakukan langsung dari tape ke tape
(menggunakan dua mesin rekam) antara original
tape (rekaman utuhnya) dan tape materi
program yang akan dieditkan, sedangkan Ofline
editing merupakan proses editing yang dilakukan dengan mebuat pita kerja (working tape) dahulu yang biasanya pada
pita ukuran lebih kecil (kaset) dan menandai titik-titik saat proses editing
berjalan pada pita kerja ini. Pada proses editing, master tape tidak terganggu
(original) baik keutuhan program aslinya maupun kualitas rekaman aslinya yang
dapat menurun karena rentangan dan gesekan pita pada head drum. Proses editing dilakukan pada pita-kerja dan memberikan
hasil editing yang tepat sesuai dengan scenario.
Terdapat lagi satu pasang definisi pada proses
editing yaitu linear editing dan non-linear editing. Kedua definisi ini
didasarkan pada kebebasan menentukan frame video yang diambil pita rekam
sumber. Kalau kebebasan ini terbatas pada satu atau dua pita rekaman sumber,
maka proses editing tersebut dinamakan linear
editing seperti proses online
editing. Sementara pada proses non-linear
editing kebebasan menentukan frame video menjadi tidak terbatas yang
berarti diamlbil dari sumber video mana saja yang disesuaikan degan scenario
yaitu dari kamera ataupun pita rekaman dan video clip. Metode non-linear sama dengan teknik ‘copy and paste’ pada plikasi pengolah
kata computer.
PERALATAN CAMCORDER
Perkembangan
terakhir camcorder dirancang mepunyai
alat rekam berbentuk media hard disk yng
mempunyai kapasitas penyimpanan terbesar yakni mencapai 80 GB atau setara
dengan 20 jam untuk high qualitu video
sementara untuk video kulaitas rendan kapasitas ini dapat menyimpan sampai 61
jam. Camcorder paling umum digunakan
untuk liputan berita yang memerlukan mobilitas tinggi dan oleh karena itu harus
mempunyai ukuran berat yang relative sangat kecil dari kamera ENG (electronic news gathering) biasa.
Dari
inovasi yang dilakukan para desainer
camcorder maka recorder dapat ditempelkan pada belakang kamera yaitu fungsi
kabel koneksi ke recorder dihilangkan pada system sebelumnya. Koneksi antara
kamera dan recorder dilakukan melalui konektor multi-pin yang khusus didesain
untuk itu. System ini dikenal dengan docking.
LINEAR TAPE OPEN (LTO)
LTO merupakan fasilitas penyimanan data audiovisual
yang mengubah data tersebut ked ala bahasa verbal. LTO merupakan jaringan
penyimpanan data yang telah terintegrasi secara mnyeluruh ke unit-unit kerja
yang berhubungan pada penyediaan bahan siaran. Program siaran berita yang
sangat cepat perputarannya, iklan dengan kapasitas bersar maupun program siap
siar telah memiliki jalur masing-masing yang terhubung langsung pada LTO di MCR
(naster control room) televisi.
A.
MATERI PROGRAM
Pada file program on air telah
diatur dan siap sampai beberapa hari sebelum on air sehingga batas awaktu siar
H-3 dipenuhi. Kondisi manual sebelumnya para petugas siaran harus menyiapkan kaset program pada mesin VCR
player yang disiapkan untuk ini. Tetapi paa system LTO petugas beberapa hari
sebelum program on air-kan, mentransfer program dari kaset magnetis ke system
LTO yang membutuhkan waktu dan ketelitian karena berhubungan dengan software
dan bersama dengan beberapa rogram iklan promo lainnya.
B. MATERI
PROMO ON AIR / IKLAN
Program promo merupakan program
yang memperkenalkan program on air yang disapkan atau diproduksi oleh
departemen program atau marketing. Proses kerja transfer ke dalam system LTO
tidak berbeda dengan iklan, karena memiliki durasi yang realtif singkat dan telah
dipersiapkan dngan matang sebelum disiarkan.
Faktor yang membuat stasiun penyiaran dapat bersaing dengan stasiun
penyiaran yang lain adalah keandalan system mass
stotage yang dimilikinya. Dengan
system LTO biaya pengolahan file siaran akan ditekan dibandingkan dengan system
penyimpanan yang konvensional dan juga akan mengurangi penambahan limbah berupa
plastic dari materi pita magnetis atau materi logam berat yang lain dari media
penyimpanan konvensional sehingga dapat ikut serta menjaga kelestarian lingkungan
hidup.
0 komentar:
Posting Komentar